Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Rabu, 23 Februari 2011

Sistem Ekskresi pada Manusia

Semoga dengan adanya blogger ini anda dapat mengetahui Sistem Ekskresi Manusia
semoga bermanfaat.....


Pada Organisme, pengeluaran zat sisa dari dalam tubuh itu disebut eksresi.
Salah satunya pada Sistem Ekskresi Manusia meliputi: Paru-paru, Ginjal, Hati, dan Kulit.
Jika  Zat sisa tidak dikeluarkan dari dalam tubuh, zat itu akan meracuni tubuh, semakin banyak kegiatan organisme, semakin banyak energi yang dibutuhkan dan semakin banyak zat sisa yang harus dikeluarkan.
Untuk mengeluarkan zat sisa dari dalam tubuh diperlukan alat-alat pengeluaran atau organ ekskresi.


Paru-Paru
Paru-paru
Mengenai sistem respirasi, paru-paru juga termasuk dalam sistem ekskresi, karena saat bernapas kamu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Oksigen dari paru-paru dibawa oleh sel darah ke seluruh tubuh. Di dalam jaringan tubuh, oksigen digunakan untuk melakukan berbagai metabolisme. Metabolisme tersebut menghasilkan karbondioksida dan air. Karbondioksida dan air hasil metabolisme diangkut oleh darah ke paru-paru termasuk organ ekskresi.



Ginjal
Letak dan bagian Ginjal
Manusia mempunyai sepasang ginjal yang terletak di dalam rongga perut sebelah kiri dan kanan. Ginjal berbentuk seperti kacang berwarna merah tua. Ginjal merupakan organ ekskresi karena mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa urine. Berat ginjal diperkirakan 0,5% dari berat badan, dengan panjang sekitar 10cm. Setiap menit 20-25% darah dipompa oleh jantung menuju ginjal. Ginjal manusia tersusun atas kulit ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.

Kulit Ginjal (Korteks)
Kulit ginjal merupakan bagian ginjal paling luar. Kulit ginjal berisi sel-sel nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Tiap sel nefron terdiri dari badan Malpighi yang tersusun atas Glomerulus dan Kapsula Bowman. Glomerulus merupakan kapiler, sedangkan Kapsula Bowman merupakan saluran buntu yang bentuknya membulat mengelilingi glomerulus.

Sumsum Ginjal (Medula)
Sumsum ginjal tersusun dari beberapa badan yang berbentuk kerucut yang disebut Piramida. Pada bagian ini terdapat ribuan pembuluh halus yang merupakan kelanjutan dari Kapsula Bowman.

Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
Urine hasil penyaringan dari glomerulus menetes terus-menerus menuju ke rongga ginjal sebagai tempat menampung urine, selanjutnya, urine meninggalkan rongga ginjal menuju ke kandung kemih.

Glomerulus
Darah dari dalam pembuluh nadi ginjal akan disaring oleh bagian badan Malpighi. Darah di dalam glomerulus mengandung air, gula, garam, urea, dan asam amino. Molekul-molekul yang berukuran besar seperti protein dan sel-sel darah tidak dapat melalui glomerulus. Setelah mengalami penyaringan (filtrasi), hasilnya berupa filtrat glomerulus kemudian masuk ke kapsula Bowman. Filtrat ini disebut Urine Primer. Di dalam urine primer terdapat zat yang masih diperlukan oleh tubuh, misalnya glukosa, air, garam, dan asam amino. Urine primer ini selanjutnya mengalir melalui saluran yang berliku-liku dan dikelilingi pembuluh darah. Pada saluran ini, terjadi penyerapan kembali (Reabsorpsi) dari zat-zat yang masih diperlukan tubuh. Saluran ini, menghasilkan cairan dengan kadar urea lebih tinggi yang disebut (Urine Sekunder). Urne sekunder bercampur dengan zat-zat yang lain yang sudah tidak diperlukan tubuh sehingga diperoleh hasil penyaringan berupa urine sebenarnya yaitu urine yang sudah tidak mengandung gula dan protein. Selanjutnya, urine ini dikumpulkan di saluran pengumpul menuju ke rongga ginjal. Urine dialirkan melalui ureter menuju ke kandung kemih dan dikeluarkan melalui uretra

Dalam Keadaan normal, urine mengandung zat-zat sebagai berikut:
a. Air
b. Urea, asam urea, amonia yang merupakan sisa-sisa pembongkaran protein.
c. Garam mineral, terutama garam dapur.
d. Zat Warna empedu yang memberi warna kuning pada tinja dan urine.
e. Zat-zat yang berlebihan dalam darah, misalnya obat-obatan, vitamin, enzim, dan hormon.



Hati
Hati
Hati adalah kelenjar terbesar pada tubuh manusia, Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan, dibawah diafragma, berwarna merah kecoklatan. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disalurkan ke dalam usus dua belas jari untuk mencerna lemak. Oleh karena itu, hati termasuk salah satu organ ekskresi, hati berfungsi sebagai berikut:
a. Mengatur kadar gula dalam darah.
b. Menawarkan racun.
c. Membentuk protrombin dan fibrinogen.
d. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
e. Mengubah gula menjadi gula otot atau glikogen dan tempat penyimpanannya.
f. Membentuk Urea.



Kulit
Struktur Kulit
Kulit mengeluarkan zat sisa metabolisme berupa keringat. Oleh karena itu, kulit juga termasuk organ ekskresi. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat mengatur aktifitas kelenjar keringat. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Selain berfungsi mengekresikan keringat, kulit juga berfungsi sebagai organ pelindung, organ penerima rangsang, dan pengatur suhu tubuh.

Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita. Kulit tersusun dari dua lapisan utama yaitu kulit ari (epidermis) dan lapisan kulit jangat (dermis).

Kulit Ari (Epidermis).
Kulit ari tersusun atas lapisan tanduk dan lapisan Malpighi. Lapisan tanduk terdiri dari sel-sel yang telah mati dan mudah mengelupas sehingga selalu digantikan oleh sel-sel yang ada di bawahnya. Lapisan tanduk berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebihan. Di bawah lapisan ini berfungsi sebagai pelindung dari bahaya sinar matahari terutama sinar ultraviolet.

Kulit Jangat (Dermis).
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat akar rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, pembuluh darah, pembuluh getah bening, dan ujung saraf. Pembuluh darah dan Getah bening berfungsi memberi makanan pada akar rambut dan mengambil zat-zat sisa. Jaringan di bawah kulit berupa jaringan lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan pelindung dari benturan. Kulit berfungsi sebagai alat pengeluaran.

Jumat, 04 Februari 2011

Fauna Indonesia

Selamat Datang, anda telah mengunjungi blogger saya...
Semoga bermanfaat dengan adanya artikel ini...



Fauna Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi karena wilayahnya yang luas dan berbentuk kepulauan tropis. Keanekaragaman yang tinggi ini disebabkan oleh Garis Wallacea membagi Indonesia menjadi dua area: zona zoogeografi Asia, yang dipengaruhi oleh fauna Asia, dan zona zoogeografi Australasia, dipengaruhi oleh fauna Australia. Pencampuran fauna di Indonesia juga dipengaruhi oleh ekosistem yang beragam diantaranya: pantai, bukit pasir, muara, hutan bakau dan terumbu karang.
Masalah ekologi yang muncul di Indonesia adalah proses industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tinggi, yang menyebabkan prioritas pemeliharaan lingkungan menjadi terpinggirkan. Keadaan ini menjadi semakin buruk akibat aktivitas pembalakan liar. yang menyebabkan berkurangnya area hutan; sedangkan masalah lain, termasuk tingginya urbanisasi, polusi udara, manajemen sampah dan sistem pengolahan limbah juga berperan dalam perusakan hutan.


Asal mula fauna Indonesia sangat dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi di benua Asia dan Australia. Pada zaman purba, pulau Irian (New Guinea) tergabung dengan benua australia

Hughasiusilum

Nama dari benua Ausralia 12.000.000 tahun yang lalu untuk sebagai landasan benua Australia yang akan dibentuk dari batuan yang umurnya muda yaitu kurang dari 2 juta tahun.
Garis Wallacea
Benua Australia membentuk super benua yang dinamakan superbenua selatan Gondwana. Superbenua ini mulai terpecah 140 juta tahun yang lalu, dan daerah New Guinea (yang dikenal sebagai Sahul) bergerak menuju khatulistiwa. Akibatnya, hewan di New Guinea berpindah ke benua Australia dan demikian pula sebaliknya, menimbulkan berbagai macam spesies yang hidup di berbagai area hidup dalam ekosistem. Aktivitas ini terus berlanjut dua daerah ini benar-benar terpisah.
Di lain pihak, pengaruh benua Asia merupakan akibat dari reformasi superbenua Laurasia, yang timbul setelah pecahnya Rodinia sekitar 1 milyar tahun yang lalu. Sekitar 200 juta tahun yang lalu, superbenua Laurasia benar-benar terpisah, membentuk Laurentia (sekarang Amerika) dan Eurasia Pada saat itu, sebagian wilayah Indonesia masih belum terpisah dari superbenua Eurasia. Akibatnya, hewan-hewan dari Eurasia dapat saling berpindah dalam wilayah kepulauan Indonesia, dan dalam ekosistem yang berbeda, terbentuklah spesies-spesies baru.
Pada abad ke-19, Alfred Russel Wallace mengusulkan ide tentang Garis Wallace, yang merupakan suatu garis imajiner yang membagi kepulauan Indonesia ke dalam dua daerah, daerah zoogeografis Asia dan daerah zoogeografis Australasia (Wallacea). Garis tersebut ditarik melalui kepulauan Melayu, diantara Kalimantan (Borneo) dan Sulawesi(Celebes); dan diantara Bali dan Lombok.Walaupun jarak antara Bali dan Lombok relatif pendek, sekitar 35 kilometer, distribusi fauna di sini sangat dipengaruhi oleh garis ini. Sebagai contoh, sekelompok burung tidak akan mau menyeberang laut terbuka walaupun jaraknya pendek.

Paparan Sunda

Hewan-hewan di daerah paparan Sunda, yang meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan dan pulau-pulau kecil yang mengelilinginya, memiliki karakteristik yang menyerupai fauna di Asia. Selama zaman es  setelah Laurasia terpecah, daratan benua Asia terhubung dengan kepulauan Indonesia. Selain itu, kedalaman laut yang relatif dangkal memungkinkan hewan-hewan untuk bermigrasi ke paparan Sunda. Spesies-spesies besar seperti harimau, badak, orangutan, gajah dan leopard ada di daerah ini, walaupun sebagian hewan ini sekarang dikategorikan terancum punah. Selat Makassar, laut antara Kalimantan dan Sulawesi, serta selat Lombok, antara Bali dan Lombok, yang menjadi pemisah dari Garis Wallace, menandakan akhir dari daerah paparan Sunda.



Mamalia

Harimau Sumatra
Paparan Sunda memiliki spesies berjumlah total 381. Dari jumlah itu, 173 di antaranya merupakan spesies endemik daerah ini. Sebagian besar dari spesies-spesies ini terancam keberadaannya. Dua spesies orangutan, Pongo pymaeus (orangutan Kalimantan) dan Pongo abelii (Orangutan Sumatra) termasuk dalam daftar merah IUCN. Mamalia terkenal lain, seperti kera berhidung panjang Kalimantan (Nasalis larvatus ), badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis), dan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) juga sangat terancam jumlah populasinya.

Burung

Menurut Konservasi International, sebanyak 771 spesies unggas terdapat di paparan Sunda. Sebanyak 146 spesies merupakan endemik daerah ini. Pulau Jawa dan Bali memiliki paling sedikit 20 spesies endemik, termasuk Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dan Cerek Jawa (Charadrius javanicus).
Jalak Bali
Berdasarkan data dari Burung Indonesia, jumlah jenis burung di Indonesia sebanyak 1598 jenis . Dengan ini membawa Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara yang memiliki jumlah jenis burung terbanyak se-Asia. Sejak tahun 2007, Burung Indonesia secara berkala memantau status keterancaman dari burung-burung terancam punah yang berada di Indonesia berdasarkan data dari BirdLife International. Tahun 2007-2009 terjadi penurunan status keterancaman burung secara berturut-turut mulai dari 119 jenis (2007), 118 jenis (2008), dan 117 jenis (2009).

Reptil dan Amfibia

Sebanyak 449 spesies dari 125 genus reptil diperkirakan hidup di paparan Sunda. Sebanyak 249 spesies dan 24 genus di antaranya adalah endemik. Tiga famili reptil juga merupakan endemik di wilayah ini: Anomochilidae, Xenophidiidae and Lanthanotidae. Famili Lanthanotidae diwakili oleh earless monitor (Lanthanotus borneensis), kadal coklat Kalimantan yang sangat langka dan jarang ditemui. Sekitar 242 spesies amfibia dalam 41 genus hidup di daerah ini. Sebanyak 172 spesies, termasuk Caecilian dan enam genus adalah endemik.

Ikan

Sebanyak hampir 200 spesies baru ditemukan di daerah ini dalam sepuluh tahun terakhir. Sekitar 1000 spesies ikan diketahui hidup di dalam sungai, danau, dan rawa-rawa di paparan Sunda. Kalimantan mempunyai sekitar 430 spesies, dan sekitar 164 di antaranya diduga endemik. Sumatra memiliki 270 spesies, sebanyak 42 di antaranya endemik.Ikan arwana emas (Scleropages formosus) yang cukup terkenal merupakan contoh ikan di daerah ini.


Wallacea 

Wallacea merupakan daerah transisi biogeografis antara paparan Sunda ke arah barat, dan daerah Australasian ke arah timur. Daerah ini meliputi sekitar 338.494 km² area daratan, terbagi ke dalam banyak pulau kecil. Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan sebagian Nusa Tenggara merupakan bagian dari daerah ini. Karena faktor geografinya, daerah ini terdiri dari banyak jenis hewan endemik dan spesies fauna yang unik.

Mamalia

Wallacea mempunyai sejumlah 223 spesies asli mamalia. Sebanyak 126 di antaranya merupakan endemik daerah ini. Sebanyak 124 spesies kelelawar bisa ditemukan di daerah ini.Sulawesi, sebagai pulau terbesar di daerah ini memiliki jumlah mamalia yang paling banyak. Sejumlah 136 spesies, 82 spesies dan seperempat genus di antaranya adalah endemik. Spesies yang luar biasa, seperti anoa  (Bubalus depressicornis) dan babi rusa (Babyrousa babyrussa) hidup di pulau ini. Sedikitnya tujuh spesies kera (Macaca spp.) dan lima spesies tarsius(Tarsius spp.)  juga merupakan hewan khas daerah ini.

Burung

Lebih dari 700 jenis burung bisa ditemui di Wallacea, dan lebih dari setengahnya adalah endemik kawasan ini. Di antara 258 genus yang ada, ada 11%-nya adalah endemik kawasan Wallacea. Sejumlah 16 genus hanya dapat dijumpai di subkawasan Sulawesi. Subkawasan Sulawesi terdiri dari pulau utama Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, termasuk Kepulauan Talaud dan Sangihe di utara, Pulau Madu di Laut Flores di sebelah selatan, termasuk juga Kep. Togian, Kep. Banggai, Kep. Tukangbesi, dan Kep. Sula yang menjembatani kekayaan keragaman burung antara subkawasan Sulawesi dan Maluku. Banyaknya jumlah jenis endemik di subkawasan ini tidak hanya berasal dari pulau utama Sulawesi tapi juga tersebar di banyak pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Serindit sangihe(Loriculus catamene, Seriwang sangihe (Eutrichomyias rowleyi), Gagak banggai (Corvus unicolor), Punggok Togian (Ninox burhani), Gosong sula (Megapodius bernsteinii), Kepudang-sungu sula (Coracina sula), dan Raja-perling sula (Basilornis galeatus). Sedangkan jenis-jenis endemik pulau Sulawesi meliputi Anis sulawesi (Cataponera turdoides), Sikatan matinan (Cyornis sanfordi), Julang sulawesi (Aceros cassidix) dan Kangkareng sulawesi (Penelopides exarhatus). Banyak jenis yang hanya terdapat di subkawasan ini adalah jenis-jenis terancam punah secara global.

Reptil dan Amfibia

Dengan 222 spesies, 99 di antaranya endemik, Wallacea memiliki jenis reptil yang sangat beragam. Di antaranya adalah 118 spesies kadal yang 60 di antaranya adalah endemik; 98 spesies ular, 37 spesies di antaranya adalah endemik; lima spesies kura-kura, dua spesiesnya merupakan endemik; dan satu spesies buaya, buaya Indo-Pasifik (Crocodylus porosus). Tiga genus endemik ular yang hanya dapat ditemukan di wilayah ini: Calamorhabdium, Rabdion, dan Cyclotyphlops. Salah satu reptil yang mungkin paling terkenal di Wallacea adalah komodo (Varanus komodoensis), yang diketahui keberadaannya hanya di Pulau Komodo, Padar, Rinca, dan tepi barat Flores.
Sebanyak 58 spesies amfibia khas dapat ditemukan di Wallacea. Sebanyak 32 spesies di antaranya adalah endemik. Ini menggambarkan kombinasi elemen katak daerah Indo-Melayu dan Australasia yang mempesona.

Ikan

Ada sekitar 310 spesies ikan tercatat dari sungai-sungai dan danau-danau Wallacea. Sebanyak 75 spesies di antaranya adalah endemik. Walaupun masih sedikit yang dapat diketahui mengenai ikan ikan dari Kepulauan Maluku dan Kepulauan Sunda Kecil, 6 spesies diketahui sebagai endemik. Di pulau Sulawesi, ada 69 spesies yang diketahui, 53 di antaranya adalah endemik.Danau Maili di Sulawesi Selatan, dengan kedalamannya yang kompleks dan arusnya yang deras memiliki paling sedikit 15 jenis ikan telmatherinid endemik, dua di antaranya mewakili genus endemik, tiga endemik Oryzia, dua endemik halfbeaks, dan tujuh endemik gobie.

Invertebrata

Terdapat sekitar 82 spesies kupu-kupu yang ada di daerah Wallacea, 44 spesies di antaranya adalah endemik. Sejumlah 109 spesies kumbang juga terdapat di sekitar daerah wilayah ini, 79 di antaranya adalah endemik. Satu spesies yang mengagumkan dan mungkin merupakan lebah terbesar di dunia, (Chalicodoma pluto) terdapat di utara Maluku. Serangga yang hewan betinanya bisa tumbuh sampai 4 cm ini, membangun sarang secara komunal pada sarang rayap di pepohonan hutan dataran rendah.
Sekitar 50 moluska endemik, tiga spesies kepiting endemik, dan sejumlah spesies udang endemik juga diketahui berasal dari Wallacea.

Senin, 31 Januari 2011

Jenis-Jenis Tanaman

Dengan adanya blogger ini, anda dapat mengetahui berbagai macam tanaman...
semoga bermanfaat...


Melati 
Tanaman Melati
Merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun.
Di Indonesia, salah satu jenis melati dijadikan sebagai "puspa bangsa" atau simbol nasional, yaitu melati putih (Jasminum sambac), karena bunga putih kecil yang harum ini melambangkan kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak suku di negara ini. Bunga ini merupakan suatu keharusan hiasan rambut pengantin dalam upacara perkawinan berbagai suku di Indonesia.
berikut klasifikasi tanaman Melati:
Kerajaan: Plantae
Divisi     : Magnoliophyta
Kelas     : Magnoliopsida
Ordo      : Lamiales
Famili    : Oleaceae
Genus    : Jasminum


Mawar 
Tanaman semak dari genus Rosa, sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter. Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua
Tanaman Mawar

berlawanan (pinnate). Daun Majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.
Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga
biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.
berikut klasifikasi tanaman Mawar:
Kerajaan  : Plantae
Divisi       : Magnoliophyta
Kelas       : Magnoliopsida
Ordo        : Rosales
Famili      : Rosaceae
Upafamili : Rosoideae
Genus     : Rosa


Bugenvil atau Bunga Kertas
 Tanaman ini mempunyai nama ilmiah: Bougainvillea,  merupakan tanaman hias populer. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya. seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.
Tanaman bunga kertas atau bougainvillea ini mempunyai bagian tanaman yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman bougainvillea menjadi tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah.
Tanaman Bugenvil
Berasal dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. (Seludang bunga ( atau spatha) merupakan daun pelindung, yang seringkali berukuran besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar. Seludang bunga dapat dijumpai pada struktur generatif ("bunga") tumbuhan anggota suku aren-arenan (Arecaceae dan suku talas-talasan (Araceae). Seludang bunga sebenarnya merupakan suatu bentuk khusus dari daun
pelindung (bractea)).
berikut klasifikasi tanaman bunga kertas atau Bugenvil:
Kerajaan: Plantae
Divisi    : Magnoliphyta
Kelas    : Magnoliopsida
Ordo     : Caryophyllales
Famili   : Nyctaginaceae
Genus  : Bougainvillea


Tulip 
Tulip (Tulipa) merupakan nama genus untuk 100 spesies tumbuh
an berbunga yang termasuk ke dalam keluarga Liliaceae Tulip berasal dari Asia Tengah, tumbuh liar di kawasan pegunungan Pamir dan pegunungan Hindu Kush dan stepa di Kazakhstan. Negeri Belanda terkenal sebagai negeri bunga tulip. Tulip juga merupakan bunga nasional Iran dan Turki
Tanaman Tulip
Tulip merupakan tumbuhan tahunan berumbi yang tingginya antara 10-70 cm, daunnya berlilin, berbentuk sempit memanjang berwarna hijau nuansa kebiru-biruan, dan bunganya berukuran besar terdiri 6 helai daun mahkota. Tulip hasil persilangan menghasilkan bunga berwarna tunggal, merah,oranye kuning, hijau, biru, ungu atau berbagai macam kombinasi dan gradasi warna. Tulip menghasilkan biji-biji berbentuk bundar pipih yang dibungkus kapsul kering.
Seperti halnya bunga mawar, lili, anggrek dan peony. Tulip adalah tanaman bunga yang paling banyak dibudidayakan manusia.
berikut klasifikasi tanaman Tulip:
Kerajaan : Plantae
Ordo       : Liliales
Famili      : Liliaceae
Upafamili : Lilioideae
Genus      : Genus


Dahlia

Dahlia adalah tanaman perdu berumbi yang sifatnya tahunan (perenial), berbunga di musim panas sampai musim gugur Dahlia adalah bunga nasional negara Meksiko yang juga merupakan negara asal bunga ini.
Tanaman Dahlia
Dahlia termasuk bunga yang terlambat dikembang-biakkan. Pada tahun 1872, negeri Belanda menerima sekotak umbi Dahlia yang dikirim dari Meksiko. Dari sekotak umbi bunga Dahlia ternyata hanya satu umbi yang berhasil berbunga namun menghasilkan bunga indah berwarna merah dengan daun bunga yang runcing. Ahli tanaman berhasil mengembang biakkan Dahlia yang kemudian dinamakan Dahlia juarezii. Dahlia juarezii merupakan nenek moyang semua bunga Dahlia hibrida (persilangan) yang terdapat sekarang ini.
Tanaman dahlia adalah makanan larva beberapa spesies Lepidoptera jenis kupu-kupu).
Bunga Dahlia dinamakan untuk menghormati ahli botani berkebangsaan Swedia ari abad ke-18 yang bernama Anders Dahl.
Dahlia juga merupakan bunga resmi kota Seattle, negara bagian Washington,Amerika Serikat.
berikut kalsifikasi tanaman Dahlia:
Kerajaan: Plantae
Ordo     :  Asterales
Famili    : Asteraceae
Genus   : Dahlia

 

Stroberi kebun

Tanaman Strawberry
Stroberi atau tepatnya stroberi kebun (juga dikenal dengan nama arbei, dari bahasa Belanda aardbei) adalah sebuah varietas stroberi yang paling banyak dikenal di dunia. Seperti spesies lain dalam genus Fragaria stroberi), buah ini berada dalam keluarga Rosaceae. Secara umum buah ini bukanlah buah. melainkan buah palsu artinya daging buahnya tidak berasal dari ovari tanaman (achenium) tapi dari bagian bawah hypanthium yang berbentuk mangkok tempat ovari tanaman itu berada.
Buah stroberi berwarna hijau keputihan ketika sedang berkembang, dan pada kebanyakan spesies berubah menjadi merah ketika masak. Namanya berasal dari bahasa Inggris kuno streawberige yang merupakan gabungan dari streaw atau "straw" dan berige atau "berry". Alasan pemberian nama ini masih tidak jelas. Beberapa spesies Lepidoptera mengambil sumber makanannya dari tumbuhan stroberi, menjadikan spesies ini hama utama tanaman stroberi.
berikut klasifikasi tanaman Srawberry:
Kerajaan  : Plantae
Kelas       : Magnoliopsida
Ordo        : Rosales
Famili      : Rosaceae
Upafamili: Rosoideae
Genus     : Fragaria
Spesies    : F. ananassa


Teratai 

Tanaman Teratai
Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari Suku Nymphaeacea.  Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus). Pada zaman dulu, orang memang sering mencampuradukkan antara tanaman genus Nelumbo seperti seroja dengan genus Nymphaea (teratai). Pada Nelumbo, bunga terdapat di atas permukaan air (tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning), daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi.
Tanaman tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rhizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.
Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga antara 5-10 cm.
Teratai terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah subtropis seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir.
 berikut klasifikasi tanaman Teratai:
Kerajaan : Plantae
Divisi      : Magnoliophyta
Kelas      : Magnoliopsida
Ordo      : Nymphaeales
Famili     : Nymphaeaceae
Genus    : Nymphaea

Kaktus

Tanaman Kaktus
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili cactaceae
Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti.Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya.Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi pair lewat daun.Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.








TIPS MENANAM SAYURAN DI PEKARANGAN
Sebelum menanam sayuran sebaiknya diteliti dahulu bagian pekarangan yang subur, gembur, cukup disinari matahari, maupun yang tidak subur dan kurang mendapat sinar matahari.
Hal ini perlu dilakukan karena adanya perbedaan perlakuan masing-masing sayuran. Misalnya sawi memerlukan tanah yang subur dan sinar matahari yang cukup, katuk memerlukan tempat yang teduh, sedangkan kangkung dapat tumbuh di tanah berair.
Selain memperhatikan kondisi tanah pekarangan, tipe tanaman juga perlu diperhatikan dalam menentukan tata letak penanamannya. Untuk tanaman merambat seperti mentimun, pare, labu siam, dapat ditanam dengan cara dirambatkan pada pagar, pinggiran dinding, sebagai peneduh. Sedangkan untuk herba tegak bercabang banyak atau yang berpohon tinggi dan bertajuk lebar, cocok ditanam di sudut halaman atau di dekat pagar.

Menanam Sayuran Pada Wadah
Pada lahan pekarangan yang sempit, untuk mengefisienkan pemakaian halaman, sayuran dapat ditanam di wadah yang bentuk, jenis, dan bahannya sangat bervariasi, tergantung dari kebutuhan dan kreativitas. Wadah yang dimaksud dapat berupa pot, pot gantung, kaleng bekas, ember, pipa, botol air minum, balok berongga, dan bambu.
Namun tidak semua jenis sayuran dapat ditanami di dalam pot. Selain memperhatikan unsur estetikanya, kondisi iklim setempat juga harus dipertimbangkan. Sayuran buah dan polong yang dapat ditanam dalam pot adalah cabai merah, cabai rawit, terung, tomat, kacang panjang, buncis, kapri, dan paprika.


TIPS MERAWAT TANAMAN

Tanaman juga perlu dirawat dan diperhatikan, agar berkembang menjadi tanaman dengan hasil yang baik dan memuaskan...
1) Ketahuilah jenis tanaman tersebut. contoh: kita harus mengetahui jenis tanaman itu, apakah tanaman itu baik ditempat lembab, panas, dan selalu terkena hujan.
2) Perhatikan juga, Sinar matahari. Yang sangat bermanfaat bagi Tanaman.... Ingat! Tanaman juga memerlukan Sinar Matahari, Yang membantu untuk melakukan Fotosintesis.
3) Untuk tanaman Kaktus, Jangan terlalu banyak terkena air, karena dapat memudahkan tanaman itu menjadi busuk (mati).
4) Untuk tanaman Strawberry, tanaman tersebut khusus berada di tempat yang sejuk.
5) Perhatikan juga kadar air, suhu udara, dan faktor elemen lainnya: seperti tanah
6) Untuk tanaman itu menjadi subur, berilah pupuk, pupuk yang baik yaitu: pupuk kandang.